Friday, June 13, 2014

Gangguan Lambung

Gangguan lambung sejak dulu memang sulit dilepaskan dari faktor psikologis dan stres. Sejak awal tahun 1970-an, George Engel sudah menegaskan konsep biosikososial dalam menerangkan suatu kondisi medis seseorang. Konsep ini menekankan bahwa perjalanan penyakit seseorang tergantung dari tiga faktor yaitu biologi, psikologi, dan sosial. Konsep ini memandang pasiens secara menyeluruh dan bukan hanya dari segi medis biologisnya saja. Pendekatan ini semakin mendapatkan tempat dengan perkembangan penelitian berbasis neurosains, untuk kasus-kasus gangguan jiwa, sehingga terdapat dasar yang bisa menjelaskan antara apa yan terjadi diotak pasien gangguan jiwa seperti cemas dan depresi dengan apa yang bisa dialami oleh organ lain ditubuh manusia.
Keluhan pasien yang biasanya dialami pada gangguan dispepsia fungsional adalah perasaan nyeri atau tidak nyaman dibagian tengah perut yang biasanya berlangsung lama dan terus menerus, serta tidak berhubungan dengan gerakan usus. Keluhan lain yang bisa timbul adalah perasaan panas di dada (heart burn) dan mual. Pasien dengan gangguan dispepsia fungsional pada pemeriksaan obyektif tidak didapatkan dasar organik yang mendukung keluhannya saat ini.   Hal ini biasanya berlangsung sudah lebih dari tiga bulandengan pengobatan yang sudah dilakukan tetapi tidak memberikan hasil yang baik.
Secara teoritis, dispepsia fungsional dibagi menjadi dua bagian yaitu tipe ulkus (ulcer like) dan tipe seperti dismotilitas (dysmotility like). Keluhan seperti ulkus biasanya perih dilambung dan bisa menghilang dengan pemberian makanan sedangkan untuk tipe seperti dismotilitas biasanya mengeluh kembung yang semakin tidak nyaman jika diberikan makanan. Tatalaksana kedua hal ini sedikit berbeda walaupun keterkaitan cemas dan depresi pada kedua gangguan ini seringkali sangat kentara.
Tatalaksana untuk kedua gangguan lambung diatas sebenarnya dimulai dengan modifikasi gaya hidup dan edukasi pasien tentang hal tersebut. Makan makanan dalam jumlah sedikit tetapi serinng, tidak merokok, tidak minum alkohol, mengurangi makanan atau minuman mengandung kafein, kurangi makanan yang mengiritasi usus seperti terlalu asam atau berlemak serta mempertahankan berat tubuh ideal adalah modifikasi gaya hidup yang bisa dilakukan.

No comments:

Post a Comment