Hati memiliki banyak fungsi dan peranan yang besar yang juga dilakukan oleh hepatosit. Fungsi dan kinerja hati atau liver tidak dapat digantikan dengan fungsi organ tubuh lainnya. Namun beberapa fungsi dari hati dapat digantikan peranannya melalui proses dialisis hati, yang menggunakan teknologi canggih dan modern, namun saat ini proses dialisis hati masih terus dikembangkan yang diperuntukkan hanya sebagai perawatan untuk penderita gagal hati.
Hati yang memiliki banyak komponen kelenjar pendukung fungsi hati menghasilkan :
- Hati juga membantu empedu untuk menghasilkan cairan empedu atau cairan limpa hingga mencapai 1/2 liter setiap harinya. Warna cairan empedu ini berwarna kehijauan dan terasa pahit yang berasal hemoglobin (sel darah merah) yang sudah tua yang disimpan lama didalam kantung empedu atau dieksresikan ke duodenum.
Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin dan biliverdin. Sekresi empedu berfungsi sebagai pencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus dan mengubah zat yang tidak dapat larut dalam air menjadi zat yang mudah larut dalam air. Apabila terjadi penyempitan atau penyumbatan pada saluran empedu kemudian cairan empedu masuk ke peredaran darah yang bercampur dengan darah asli kemudian warna kulit akan terlihat seperti warna kuning. Jika seseorang mengalami hal demikian disebut dengan penyakit kuning.
- Sebagian hati mengandung asam amino
- Faktor koagulasi I, II, V, VII, IX, X, XI
- Protein C, protein S dan anti-trombin
- Kalsidiol
- Trigliserida melalui lintasan lipogenesis. Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yakni perambahan dari gliserol dan 3 jenis asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani. Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR”, dimana R, R’ dan R” masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R’COOH and R”COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.
- Kolesterol
- Insulin-Like Growth Factor 1 (IGF-1), yang merupakan susunan dalam sebuah polipeptida yang memiliki peranan besar dalam meningkatkan dan memaju pertumbuhan tubuh ketika masa kanak-kanak dan tetap memiliki efek anbolik pada orang dewasa.
- Enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea. Ornitina yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.
- Trombopoietin, sebuah hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping darah oleh sumsum tulang belakang.
- Pada triwulan awal pertumbuhan janin, hati merupakan organ utama sintesis sel darah merah, hingga mencapai sekitar sumsum tulang belakang mampu mengambil alih tugas ini.
- Albumin yang merupakan perangkat osmolar pada plasma darah. Albumin dalam bahasa latin disebut albus atau white yang merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis protein monomer yang mudah larut dalam air dan larutan garam dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid. Albumin pada organ hati manusia dihasilkan dari retikulum endoplasma di dalam hati dalam bentuk proalbumin yang kemudian dibagi kembali oleh Badan Golgi untuk disekresi yang memenuhi sekitar 60% jumlah serum darah dengan kefokusan antara 30-50 g/L dengan waktu sekitar 20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65 kD yang terdiri dari 584 asam amino tanpa kandungan karbohidrat.
Fungsi albumin dalam organ hati manusia :
1. Memelihara tekanan onkotik. Tekanan onkotik yang ditimbulkan oleh albumin akan memelihara fungsi ginjal dan mengurangi edema pada saluran pencernaan, dan dimanfaatkan dengan metode hemodilusi untuk menangani penderita serangan stroke akut.
2. Mendorong pertumbuhan hormon tiroid
3. Meningkatkan hormon lainnya yang terdapat dalam hati, khususnya yang dapat larut dalam lemak
4. Mendorong asam lemak menuju hati
5. Mendorong obat-obatan dan mempercepat penyerapan dari obat-obatan yang dikonsumsi
6. Mendorong penghasil bilirubin
7. Mengikat ion Ca2+
8. Sebagai larutan penyangga
9. Sebagai protein radang fasa-akut negatif. Konsentrasi albumin akan menurun sebagai pertanda fasa akut respon kekebalan tubuh setelah terjadi infeksi, namun bukan berarti bahwa tubuh sedang dalam keadaan kekurangan nutrisi.
- Angiotensinogen disebut juga sebagai substrat renin yang menghasilkan asm amino berupa globulin α2 yang dihasilkan secara terus-menerus oleh hati dan disekresikan ke dalam sirkulasi darah. Angiotensinogen termasuk golongan protein serpin walaupun bukan merupakan inhibitor seperti serpin yang lain.
Rasio serum angiotensinogen dapat meningkat sebanding dengan peningkatan kortikosteroid, estrogen, hormon tiroid dan angiotensin II. Angiotensinogen pada manusia memiliki rantai peptida sepanjang 452 asam amino. 12 asam amino yang pertama merupakan gugus yang terpenting, yaitu: Asp-Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-Phe-His-Leu-Val-Ile. Angiotensinogen merupakan sebuah hormon yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah ketika diaktivasi oleh renin, sebuah enzim yang disekresi oleh ginjal saat ditengarai kurangnya tekanan darah oleh juxtaglomerular apparatus.
- Enzim glutamat-oksaloasetat transferase, glutamat-piruvat transferase dan laktat dehidrogenase.
Hati juga mencadangkan beberapa substansi, selain glikogen:
- vitamin A (cadangan 1–2 tahun)
- vitamin D (cadangan 1–4 bulan)
- vitamin B12 (cadangan 1-3 tahun)
- zat besi
- zat tembaga.
Setelah membaca paparan secara jelas dan lengkap bagaimana hati bekerja dan kelenjar atau sel apa saja yang dihasilkan hati guna membantu kinerja dari fungsi hati tersebut. Kemudian di dapat kesimpulan akan fungsi hati.
Hati yang merupakan salah satu organ tubuh manusia yang memiliki peranan yang sangat penting dan merupakan salah satu anggota tubuh untuk membantu proses metabolisme dan sistem pencernaan makanan.
Fungsi dan kerja hati dalam tubuh manusia, adalah sebagai berikut :
1. Menyaring darah
2. Membuat empedu dan menghasilkan cairan empedu yang membantu prose pencernaan dalam penyerapan lemak.
3. Hati befungsi sebagai alat organ tubuh untuk memproses, mengolah dan mengikat lemak pada protein termasuk kolesterol. Gabungan lemak dengan protein disebut lipoprotein yang didalamnya terdapat Chylomicron, VLDL, LDL, HDL guna untuk menyimpan gula dan membantu tubuh untuk mengangkut dan menghemat energi.
4. Membuat protein-protein penting, seperti kebanyakan yang terlibat pada pembekuan darah
5. Membantu tubuh dalam penyerapan dan mengolah banyaknya obat-obatan yang masuk dalam tubuh ketika sakit. Contoh seperti obat dengan jenis barbiturates, sedatives, dan amphetamines
6. Hati dijadikan tempat untuk menyimpan berbagai macam kandungan vitamin dan zat lainnya seperti besi, tembaga, vitamin A dan D, dan beberapa dari vitamin B
7. Hati menghasilkan protein-protein penting seperti albumin yang berfungsi sebagai pengendali cairan didalam darah dan ginjal.
8. Hati berfungsi sebagai alat pembantu organ tubuh untuk mengolah kembali sel-sel darah merah.
Oleh karenanya penting bagi kita untuk senantiasa menjaga hati atau liver. Apabila hati mengalami peradangan dan terinfeksi, maka kemampuan dan kinerja dari fungsi hati akan menurun dan melemah.
Penyakit hati dan infeksi-infeksi yang disebabkan karena suatu keadaan yang beraneka ragam bentuk gangguan misalnya infeksi virus, serangan bakteri, perubahan zat kimia atau fisik yang terjadi didalam tubuh, karena salah mengkonsumsi beberapa jenis makanan terutama yang menyukai makanan dengan selera yang cukup pedas dan gemar mnegkonsumsi alkohol atau air dingin seperti ice cream dsb.
Namun faktor penyebab yang paling tinggi dan sering terjadi pada kerusakan akan fungsi hati adalah gemar mengkonsumsi alkohol dan kurangnya nutrisi dan gizi penting lainnya yang menyeimbangkan tubuh sebagai sistem imunitas.